Recent Posts

Senin, 02 November 2009

Pengalaman mengotori dan membersihkan

waktu kecil sebuah kebebasan merupakan hal yang menggiurkan,bagaimana tidak,pada umur itu seorang Kevin Marshall selalu tidak mengikuti aturan rumahnya,pulang bermain bola dengan kaki kotor memasuki rumah,makan dengan tidak mencuci piring,bahkan baju kotor di campakkan seperti mudahnya dia mencampakkan seorang wanita.

Ketidakpedulianku terhadap keadaan rumah jelas membuat keluargaku geram,bahkan setelah berkali kali diperingatkan,aku tetap tidak peduli dengan itu semua,padahal itu semua baik untukku kelak,

Salah satu kejadian yang membuatku makin terlihat tidak keren dan dewasa adalah saat aku bermain game,mbak sedang menyapu lantai dan dia berkata:
mbak : "minggir bentar dek mau kakak sapu yah?"
aku : "iya kak sapu aja,hehe"(aku menyingkir)

(keadaan pembantu yang mungkin terbebani dan merasa aku ganggupun akhirnya mencepatkan pekerjaannya dan tidak sengaja menyenggol kontak monitor game dengan colokan listrik,yah itu tidak penting bagiku sekarang,tapi dulu...GAME ITU SUDAH KUJALANKAN 6 JAM DAN HARUS DIULANG JIKA MATI!)

rasa tidak bersalahpun muncul dihati mbak dan dia melanjutkan pekerjaannya,yaitu mengepel,dan aku saat itu,strees.(sekarang aku mengerti itu semua ga ada artinya)


kembali ke masa sekarang,aku terlihat ganteng dan tampan,aku masih seperti yang lalu,TIDAK PEDULI.

saat itu aku ditinggal sementara oleh mama yang pergi ke bandung dan tidak tau kapan kembali,dan aku hanya bersama papa.
(tentunya si mbak sudah tidak bekerja dirumah karena sudah ber ular tangga,eh rumah tangga)

ayahku seorang yang acuh dan tidak peduli terhadap lingkungan rumah,kecuali untuk urusan yang dia rasa penting.(dan yang melajutkan kebiasaan itu adalah aku yang ganteng.)

awalnya aku merasa biasa saja ditinggal mama,tapi setelah 2 sampai 4 hari,rumahku yang selalu bersih dan seperti istana itu tiba-tiba kotor,sampah menumpuk baju kotor(persediaan bajuku hampir habis)dan akhirnya timbullah rasa peduli di diriku sendiri.

saat aku mencuci baju,awalnya aku merasakan kenikmatan karena awal bekerja,setelah setengah pekerjaan,aku merasakan bosan dan capek.aku berpikir,"perempuan sungguh luar biasa".

hari berikutnya,aku mulai menikmati pekerjaan itu,sambil mendendangkan musik kuat2 dan berteriak sambil menyapu dan mengepel dan saat itu aku benar-benar mengerti betapa penting dan beratnya pekerjaan yang harus aku lakukan demi linkunganku sendiri.
Dan satu hal yang kusesali,si mbak lebih penting dari game.
"Terima kasih telah membuatku benar - benar belajar,hehe"

0 Komplain:

Posting Komentar